Krisis Dokter Spesialis, Pemkab Rohil Gandeng UNPRI, Begini Janji Mereka
Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir resmi menggandeng Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Medan untuk mengatasi krisis dokter spesialis

Diskominfotik Rohil - Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir resmi menggandeng Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Medan untuk mengatasi krisis dokter spesialis yang masih membayangi layanan kesehatan daerah. Kerja sama strategis ini dijajaki melalui pertemuan di Pekanbaru, Kamis (16/10/2025) malam, dengan komitmen menghadirkan pendidikan kedokteran lanjutan dan tenaga medis spesialis bagi RSUD Pratomo.

Dalam pertemuan itu, Bupati Rokan Hilir beserta jajaran pejabat tinggi pratama menerima delegasi UNPRI dipimpin oleh Wakil Rektor IV, Dr. dr. Ali Napiah Nasution, MKT, MRM, SPKKLP, didampingi Dr. dr. Muhammad Faridz Syahrian, MKM, Direktur RS Khusus Mata Prima Vision Medan; Dr. Salman Faris, MM, Direktur UNPRI PSDKU Pekanbaru; Juliana Boru Ginting, SP, Kepala Bagian Umum dan Keuangan UNPRI Pekanbaru; serta Rasdan Hamdi, M.Psi., Psikolog, Kepala Program Studi S1 Psikologi.

 

Dalam sambutannya, Bupati Rokan Hilir H Bistamam menyampaikan apresiasi atas kunjungan dan komitmen UNPRI dalam memperluas jejaring pendidikan serta pelayanan kesehatan di daerah.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir, kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran Bapak dan Ibu dari Universitas Prima Indonesia. Semoga konsultasi dan diskusi yang dilakukan hari ini menjadi awal terjalinnya kerja sama yang konstruktif, berkelanjutan, dan saling menguntungkan, terutama dalam bidang pendidikan dan kesehatan,” ujar Bupati.

Dalam kesempatan itu, Dr. dr. Ali Napiah Nasution menjelaskan bahwa UNPRI telah berkembang pesat sejak berdiri pada tahun 2005 dan resmi bertransformasi menjadi universitas pada tahun 2008. Dalam perjalanannya, UNPRI telah membentuk berbagai rumah sakit pendidikan, di antaranya RS Royal Prima dan RS Khusus Mata Prima Vision, yang menjadi pusat pembelajaran dan pelayanan kesehatan terpadu di Sumatera.

 

“Kami berkomitmen untuk memperluas akses pendidikan kedokteran melalui Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) di Pekanbaru, yang telah dilengkapi fasilitas enam lantai dan sarana penunjang modern. Ke depan, kami berencana membangun Royal Prima Pekanbaru untuk memperkuat ekosistem pendidikan dan kesehatan di Riau,” ungkapnya.

Dr. Ali juga menambahkan bahwa UNPRI membuka sejumlah program spesialis, antara lain jantung, mata, perinatologi, dan anestesi, dengan dukungan Kementerian Kesehatan dalam program percepatan pendidikan tenaga medis spesialis.

 

“Kami siap menjalin kolaborasi teknis dengan Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir, terutama dalam peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dan penyediaan layanan medis spesialis di daerah,” ujarnya.


Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Rokan Hilir, Fauzi Efrizal, menyambut positif wacana kerja sama tersebut. Ia menegaskan bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang kesehatan menjadi salah satu fokus utama pemerintah daerah sejalan dengan visi dan misi Bupati.

 

“Kami menyadari betapa pentingnya sektor kesehatan sebagai pelayanan dasar masyarakat. Keterbatasan APBD tidak boleh menjadi penghalang bagi upaya peningkatan mutu layanan. Oleh karena itu, sinergi dengan perguruan tinggi seperti UNPRI sangat kami harapkan,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Asisten I Sekda, Rahmatul Zamri, yang menyoroti pentingnya kemitraan untuk mengatasi persoalan kesehatan masyarakat, khususnya stunting.

“Rokan Hilir masih menghadapi tantangan gizi dan keterbatasan fasilitas rumah sakit. Kami mendukung penuh upaya kerja sama ini agar pelayanan kesehatan daerah semakin berkualitas,” ujarnya.


Dalam kesempatan tersebut, dr. Tri Buana Tungga Dewi, M.Kes, Direktur RSUD Dr. Pratomo, menyampaikan bahwa saat ini RSUD hanya memiliki 24 dokter spesialis dengan sembilan bidang keahlian, jauh dari kebutuhan ideal.

 

“Kementerian Kesehatan telah menugaskan RSUD Pratomo untuk menjadi pengampu layanan penyakit katastropik seperti kanker, jantung, dan urologi. Untuk mewujudkannya, kami sangat membutuhkan dukungan dari UNPRI dalam penyediaan tenaga medis spesialis, khususnya dokter jantung,” jelasnya.

Pihak UNPRI merespons positif kebutuhan tersebut dan membuka peluang bagi dokter umum di Rokan Hilir untuk melanjutkan pendidikan spesialis melalui skema Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS), termasuk program Kedokteran Keluarga Layanan Primer (KKLP) yang mendapat beasiswa penuh dari Kementerian Kesehatan.

Sementara itu, Kepala BKPSDM Kabupaten Rokan Hilir, Yulisma menegaskan bahwa peningkatan kualitas ASN, termasuk tenaga kesehatan, harus mengikuti ketentuan peraturan terbaru, yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2024 tentang Pengadaan Pegawai Aparatur Sipil Negara.

Dalam penjelasannya, Yulisma menyebutkan Pasal 59 ayat (1) dan (4), yang mengatur bahwa calon PNS atau PPPK yang telah mendapatkan nomor induk wajib melaksanakan tugas pada instansi asal paling singkat selama 10 tahun, dan apabila mengajukan pindah sebelum masa tersebut, dianggap mengundurkan diri.

“Regulasi ini harus dipahami bersama agar tidak terjadi pelanggaran administratif. ASN yang mengikuti pendidikan lanjutan, termasuk program magister dan doktoral, wajib mengantongi izin belajar dari BKPSDM,” terangnya.

Lebih lanjut, Yulisma berharap agar UNPRI dapat mendukung pola pengembangan kompetensi ASN melalui sistem perkuliahan yang fleksibel.

“Kami sangat berharap Universitas Prima Indonesia dapat memfasilitasi pola pembelajaran daring atau melalui Zoom, mengingat ASN kami memiliki beban kerja cukup padat dari Senin sampai Jumat. Jika bisa dilaksanakan pada Sabtu dan Minggu, tentu akan sangat membantu,” jelasnya.

Terkait pembiayaan, Yulisma juga mengusulkan agar mekanisme pembayaran biaya pendidikan dapat dilakukan secara bertahap atau per bulan, sehingga tidak memberatkan peserta.

“Misalnya untuk biaya Rp30 juta per semester, bisa diangsur sekitar Rp5 juta per bulan. Dengan begitu, ASN yang berminat akan semakin banyak. Kami juga membuka peluang kolaborasi dengan CSR perusahaan untuk membantu biaya pendidikan,” ujarnya.

Ia menambahkan, BKPSDM akan menyiapkan regulasi dan administrasi bagi ASN yang akan melanjutkan studi lanjutan, serta mengatur penyesuaian ijazah setelah lulus.

 

“Setelah ASN menyelesaikan studi S3, ijazahnya akan disesuaikan dengan jabatan dan usulan ke BKN melalui BKPSDM. Kami siap membantu proses tersebut secara administratif,” tutupnya.

Mengakhiri pertemuan, Bupati Rokan Hilir menegaskan bahwa Pemkab siap memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif kerja sama dengan UNPRI, baik dalam bentuk fasilitasi administrasi, penyediaan lahan, maupun dukungan kebijakan.

“Kami berharap Universitas Prima Indonesia dapat menjadi mitra strategis Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir dalam memperkuat layanan pendidikan tinggi, terutama di bidang kesehatan. Semoga sinergi ini dapat memberikan manfaat nyata bagi peningkatan kualitas SDM dan pelayanan kesehatan masyarakat di daerah pesisir kami,” tutup Bupati.

Pertemuan itu diakhir dengan penandatangan MoU dan bertukar cendramata antara UNPRI dan Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir. 

 

 

 

 

Tags: