Saleh Djasit Tersentuh Lihat Rokan Hilir Kini, Dulu Seminggu Naik Sampan, Sekarang Delapan Jam Sudah Sampai
Mantan Gubri, H Saleh Djasit

Diskominfotik Rohil - Mantan Gubernur Riau H. Saleh Djasit mengaku tersentuh melihat kemajuan pesat Kabupaten Rokan Hilir. Dalam Rapat Paripurna Istimewa HUT ke-26 di Gedung DPRD Rokan Hilir, Sabtu (4/10/2025), ia mengenang masa ketika perjalanan dari Pujud ke Bagansiapiapi harus ditempuh selama seminggu dengan sampan, sementara kini hanya butuh delapan jam lewat jalur darat.

Hal itu ia sampaikan saat Rapat Paripurna Istimewa dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-26 Kabupaten Rokan Hilir secara resmi dibuka oleh Ketua DPRD Kabupaten Rokan Hilir, Ilhami Str Keb. Dalam sambutannya, Ilhami menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh tamu undangan yang telah meluangkan waktu menghadiri peringatan hari jadi tersebut. Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas keterbatasan ruang dan fasilitas yang tersedia selama pelaksanaan sidang istimewa.

 

“Dengan bertambahnya usia, Rokan Hilir semakin dewasa dan berdiri kokoh di atas pondasi pembangunan yang kuat serta semangat kebersamaan seluruh elemen masyarakat,” ujar Ilhami.

Sementara itu, Bupati Rokan Hilir H. Bistamam, dalam pidato resminya, membuka sambutan dengan pantun sebagai ungkapan khas daerah:

“Hari jadi Rokan Hilir ke dua puluh enam tahun,
Rokan Hilir bertuah, beriman, tumbuh dan bermarwah.”

Bupati Bistamam menjelaskan, tema Hari Jadi ke-26 tersebut diharapkan dapat menggugah kesadaran kolektif seluruh lapisan masyarakat untuk terus menumbuhkan semangat kemajuan dengan tetap berlandaskan nilai keimanan dan marwah budaya Melayu.

“Tema ini bukan sekadar slogan, melainkan ajakan moral agar seluruh masyarakat Rokan Hilir berpartisipasi aktif dalam pembangunan, menciptakan kemajuan yang berkeadilan, dan menegakkan marwah daerah,” tegasnya.

Atas nama Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir, Bupati menyampaikan ucapan selamat Hari Jadi ke-26 kepada seluruh masyarakat, disertai doa agar Rokan Hilir senantiasa menjadi negeri yang aman, sejahtera, dan bermartabat. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Rokan Hilir atas dukungan dan kerja sama dalam penyelenggaraan sidang paripurna istimewa tersebut.

Menutup pidatonya, Bupati kembali melantunkan pantun sebagai peneguh semangat kebersamaan:

Rokan Hilir tempat penghasil ikan,
Negeri Seribu Kubah menjadi julukan,
Selamat Hari Jadi Rohil kami ucapkan,
Semoga Rohil sejahtera terwujudkan.

Pergi berkunjung ke Bagansiapiapi,
Kacang pukul sebagai oleh-olehnya,
Mari bersama membangun negeri,
Menuju masyarakat yang lebih sejahtera.

Turut memberikan sambutan, Mantan Gubernur Riau, H. Saleh Djasit, yang dikenal sebagai tokoh penting dalam sejarah pemekaran Rokan Hilir. Ia menyampaikan rasa bangganya atas kemajuan yang dicapai daerah ini.

“Saya bahagia melihat sahabat saya, Bupati Bistamam, yang dikenal ulet dan tangguh, kini memimpin Rokan Hilir dengan semangat baru. Dulu Bagansiapiapi dikenal sebagai kota ikan, kini telah tumbuh menjadi kota modern yang terus berkembang,” ujarnya.

Saleh Djasit mengenang perjalanan panjang pembangunan Rokan Hilir yang kini mengalami transformasi signifikan. Ia mencontohkan, dahulu perjalanan dari Pujud ke Bagansiapiapi memakan waktu hingga satu minggu menggunakan sampan, sementara kini dapat ditempuh hanya delapan jam dengan kendaraan darat — kemajuan yang patut disyukuri.

 

Dalam pidato reflektifnya, Saleh Djasit juga mengulas dinamika pembangunan nasional. Ia menuturkan bahwa Indonesia saat ini telah masuk dalam kategori negara berpenghasilan menengah dengan pendapatan per kapita sekitar US$ 5.000, menempati posisi kelima tertinggi di kawasan ASEAN.

“Kita pernah menjadi negara dengan pendapatan per kapita hanya US$ 100 pada masa Presiden Soekarno, namun kini kita terus tumbuh menuju visi Indonesia Emas 2045,” jelasnya.

Menurutnya, tahun 2045 akan menjadi momentum penting bagi bangsa Indonesia untuk mencapai status negara maju, dengan syarat pendapatan per kapita mencapai US$ 13.000 hingga US$ 15.000. Bonus demografi yang akan terjadi di mana 70 persen penduduk berada pada usia produktif harus dimanfaatkan secara optimal melalui peningkatan kualitas pendidikan, produktivitas tenaga kerja, dan pertumbuhan ekonomi di atas dua digit.

“Jika momentum ini tidak dimanfaatkan, kita akan kehilangan peluang menjadi negara maju. Karena itu, kerja keras dan inovasi menjadi kunci utama,” tambahnya.

Ia juga menyoroti kekuatan ekonomi Indonesia di sektor perkebunan, khususnya sawit, di mana Indonesia kini menguasai 50 persen produksi sawit dunia dan menjadi negara penentu harga global.

“Dulu kita diancam dan dikritik Eropa, kini ketika kita menghentikan ekspor, justru mereka yang menjerit,” ujarnya disambut tepuk tangan.

Menutup sambutannya, Saleh Djasit menegaskan pentingnya memperkuat investasi di luar dana APBD untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah. Ia mengungkapkan, pernah ada rencana investasi pelabuhan ikan di Bagansiapiapi senilai Rp150 miliar yang dinilai dapat menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat pesisir.

“Jika investasi seperti ini terwujud, ekonomi Rokan Hilir akan bangkit dan membuka peluang kerja yang luas bagi masyarakat,” pungkasnya.

 

Penulis    ;  Amrial 

Tags: