Diskominfotik Rohil - Gubernur Riau melalui Asisten III Setda Provinsi Riau, M. Job Kurniawan, menyerukan agar momentum Hari Jadi ke-26 Kabupaten Rokan Hilir dijadikan titik kebangkitan daerah pesisir. Dalam acara di Gedung DPRD Rohil, Sabtu (4/10/2025), ia menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Riau mempercepat pembangunan infrastruktur, menekan angka stunting, dan meningkatkan mutu pendidikan agar Rokan Hilir sejajar dengan daerah maju lainnya di Riau.
“Kami yang berasal dari Rokan Hilir dan kini bertugas di Provinsi Riau, termasuk Pak Indra SE dan Pak Ariyadi, berkomitmen untuk terus mendorong percepatan pembangunan di daerah ini. Ada sejumlah indikator penting yang perlu kita perhatikan bersama,” ujar Job Kurniawan.
Ia merinci bahwa pertumbuhan ekonomi Rokan Hilir saat ini berada pada angka 4,31 persen, sedikit di bawah rata-rata Provinsi Riau yang mencapai 4,59 persen. Menurutnya, kondisi tersebut perlu segera digenjot agar dapat mendekati target nasional sebesar 8 persen.
“Kita tidak boleh tertinggal dari kawasan timur Indonesia yang kini justru mulai berkembang pesat melalui investasi daerah. Rokan Hilir harus mampu menjadi pusat pertumbuhan baru di pesisir Riau,” tegasnya.
Selain itu, indeks pembangunan manusia (IPM) Rokan Hilir masih berada pada angka 71,20, di bawah rata-rata Provinsi Riau sebesar 74,79. Tingkat rata-rata lama sekolah juga dinilai masih rendah, di mana Riau mencapai delapan tahun, sementara Rokan Hilir masih di bawah capaian tersebut. Pemerintah Provinsi, katanya, menargetkan peningkatan lama sekolah hingga 12 tahun sebagai bagian dari program “Riau Cerdas”.
Job Kurniawan juga menyoroti angka stunting di Rokan Hilir yang masih cukup tinggi, mencapai lebih dari 20 persen tertinggi dibanding beberapa kabupaten/kota lainnya di Riau.
“Masalah ini harus menjadi prioritas bersama dengan memperkuat intervensi lintas sektor, terutama pada aspek gizi, sanitasi, dan pendidikan keluarga,” tambahnya.
Ia menjelaskan bahwa sejumlah wilayah pesisir di Rokan Hilir masih menghadapi keterbatasan akses listrik 24 jam, serta belum seluruh rumah layak huni dan sanitasi dasar terpenuhi. Menurutnya, kondisi tersebut merupakan tantangan nyata yang harus dijawab dengan kerja konkret dan sinergi antarpemerintah.
“Gubernur Riau berkomitmen untuk tidak memusatkan pembangunan hanya di kawasan perkotaan. Pesisir akan menjadi prioritas utama pembangunan ke depan,” ujarnya.
Dalam kerangka program Riau Cerdas, Pemerintah Provinsi memastikan bahwa anak-anak Rokan Hilir dapat mengenyam pendidikan gratis di sekolah negeri provinsi. Selain itu, Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) afirmatif juga akan diberikan kepada SMA dan SMK swasta agar siswa dari keluarga kurang mampu tetap dapat bersekolah tanpa biaya.
Melalui APBD Perubahan Tahun 2026, Pemprov Riau juga menyiapkan pemberian seragam gratis untuk siswa SMA, SMK, dan SLB se-Provinsi Riau, serta insentif tambahan bagi guru MDA dan PDTA yang selama ini dinilai belum mendapat perhatian optimal.
Selanjutnya, dalam pilar Riau Sehat, pemerintah menargetkan peningkatan Universal Health Coverage (UHC) di Rokan Hilir yang saat ini berada di angka 95,1 persen agar mencapai target 98 persen. Hal ini akan diupayakan dengan menambah alokasi dana untuk menampung masyarakat yang belum terdaftar dalam program jaminan kesehatan.
Dari aspek infrastruktur, Job Kurniawan menyoroti kondisi jalan provinsi di Rokan Hilir sepanjang 228 kilometer, di mana baru 123 kilometer (54 persen) yang berada dalam kondisi mantap. Sementara 105 kilometer (46 persen) sisanya masih membutuhkan peningkatan. Ia menegaskan bahwa penyelesaian infrastruktur jalan merupakan pekerjaan besar yang akan menjadi fokus kerja sama antara pemerintah provinsi dan kabupaten.
Lebih lanjut, dalam pilar Riau Berdaya Saing, Pemerintah Provinsi mendorong Rokan Hilir menjadi pusat maritim dan sentra perikanan serta perkebunan di Riau. Tahun 2025, Rokan Hilir telah melaksanakan program cetak sawah seluas 500 hektare bersama TNI Kodim setempat. Dari total 23.756 hektare lahan baru yang diusulkan di tingkat provinsi, Rokan Hilir menyumbang porsi terbesar sebagai kawasan pengembangan tanaman pangan.
Dalam pilar Riau Membangun Desa, Pemprov Riau menekankan pentingnya menghapus kesenjangan pembangunan antara wilayah kota dan desa. Pemerataan akses listrik, sekolah, serta fasilitas kesehatan menjadi prioritas utama agar pembangunan tidak lagi terpusat di ibu kota kabupaten.
Sedangkan pada pilar terakhir, Riau Sejahtera, pemerintah fokus memperkuat ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan UMKM, sektor pertanian, perikanan, dan jaminan sosial. Saat ini, terdapat tiga wilayah utama pengembangan ekonomi Riau, yakni Bengkalis, Rokan Hilir, Rokan Hulu, dan Dumai, yang menjadi tumpuan pertumbuhan ekonomi daerah ke depan.
“Rokan Hilir memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak ekonomi pesisir. Dengan kerja keras, kolaborasi, dan inovasi, saya yakin daerah ini akan menjadi pilar penting bagi kemajuan Riau dan Indonesia,” tutup Job Kurniawan.
Penulis : Amrial