Peringatan Harkitnas ke-116, Bupati Rohil Ingatkan Kebangkitan Transformasi Digital

 

Diskominfotiks Rohil - Dalam fase kebangkitan kedua, Indonesia memasuki zaman baru yakni kemajuan tekhnologi digital. Penguasaan tekhnologi ini merupakan keniscayaan bagi rakyat Indonesia untuk menyongsong "Indonesia Emas".

"Semangat kebangkitan pertama yang telah dipancangkan para pendiri bangsa berbeda dengan perjuangan yang telah dirintis lebih dari seabad yang lalu, kini kita menghadapi beragam tantangan dan peluang baru. Kemajuan teknologi menjadi penanda zaman baru," kata Bupati Rokan Hilir, Afrizal Sintong saat menjadi inspektur upacara dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke 116 didepan kantor BPKAD jalan Merdeka, Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Riau, Senin (20/5/2024)

Dalam amanatnya, Bupati menyebutkan bahwa bangsa yang menguasai teknologi, dia pula yang akan menguasai peradaban. Menurutnya, bonus demografi menunjukkan bagaimana 60% penduduk Indonesia dalam dua dekade ini menjadi tenaga usia produktif yang siap mengembangkan inovasi-inovasi baru bagi kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi.

"Sebagaimana telah berkali-kali dinyatakan oleh Presiden Joko Widodo, peluang kita menjadi negara maju ada dalam 10 hingga 15 tahun ke depan dengan memaksimalkan bonus demografi. Salah satu yang berpeluang menjadi penopangnya adalah adopsi teknologi digital. Tingkat penetrasi internet di Indonesia telah mencapai 79.5% dari total populasi. Ini diperkuat dengan potensi ekonomi digital ASEAN yang diperkirakan meroket hingga 1 triliun USD pada Tahun 2030," kata Bupati menyampaikan amanat naskah pidato dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Dalam sambutannya itu, Bupati juga mengingatkan peserta upacara untuk berpedoman pada tiga cita-cita besar sebagai semangat kebangkitan bangsa yang diusung oleh Perkumpulan Budi Utomo. Organisasi Boedi Oetomo bermula dari sejumlah dokter dan calon dokter di Batavia yang berkumpul mendirikan suatu organisasi modern

"Lebih dari seabad lalu, tepatnya pada 20 Mei 1908, lahir organisasi Boedi Oetomo, yang di masa itu telah menumbuhkan bibit bagi cita-cita mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Hari berdirinya Boedi Otomo inilah yang kelak menjadi simbol dari Hari Kebangkitan Nasional yang kita rayakan hari ini.

 

Boedi Oetomo menjadi awal mula tempat orang belajar dan berdebat tentang banyak hal, seperti pentingnya pendidikan barat bagi rakyat Hindia Belanda serta penyebaran pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang priayi atau bukan. Dari sana timbul pula pemikiran tentang pentingnya memperluas keanggotaan yang mencakup seluruh rakyat Hindia Belanda.

"Di tangannya kemajuan itu dirumuskan, diperinci, dan diperjuangkan, untuk kemudian menjadi milik seluruh bangsa Indonesia. Pendidikan adalah wahana untuk membebaskan manusia, sekaligus membebaskan bangsa dari belenggu penjajahan. Bagi Kartini, pendidikan merupakan jalan yang dapat menguak horizon dan peradaban baru bagi kaum Bumiputera," terangnya.

Apa yang digagas Kartini telah jauh melampaui kisah hidupnya sendiri. Ia telah memberikan inspirasi penting bagi sumbu-sumbu kecil, yakni para kaum muda "embrio bangsa", yang perlahan menjadi nyala berkobar yang kemudian kita kenal sebagai pergerakan kebangkitan nasional.

Embrio Indonesia lahir dari kemajuan modern dan pencerahan, dari kaum muda berpendidikan yang tidak kehilangan identitas ke-Indonesiaannya. Embrio Indonesia lahir dari keragaman pikiran para "kaum muda" sebagai "embrio bangsa". Di tangan kaum muda terdidik inilah cita-cita kemerdekaan dan kebebasan dirumuskan dan diperjuangkan.

Apa yang digagas Boedi Oetomo, Kartini dan para embrio bangsa, kemudian dirumuskan Bung Karno sebagai "jembatan emas". Kemerdekaan dibayangkan Bung Karno sebagai sebuah "jembatan emas" yang akan membawa bangsa Indonesia menikmati kehidupan sejahtera lahir dan batin di atas tanah sendiri.

Hari ini, kita berada pada fase kebangkitan kedua, melanjutkan semangat kebangkitan pertama yang telah dipancangkan para pendiri bangsa. Berbeda dengan perjuangan yang telah dirintis lebih dari seabad yang lalu, kini kita menghadapi beragam tantangan dan peluang baru. Kemajuan teknologi menjadi penanda zaman baru.

 

Banyak kesulitan yang berhasil disolusikan oleh teknologi. Adagium di zaman ini jelas, dia yang menguasai teknologi, dia pula yang akan menguasai peradaban. Di titik ini, gambarannya makin jelas, penguasaan atas teknologi merupakan keniscayaan bagi kita untuk menyongsong "Indonesia Emas".

" Mari kita rayakan kebangkitan nasional kedua menuju Indonesia Emas ," ajaknya.

Pada peringatan Harkitnas Tahun 2024 yang ke-116 tahun, Menteri Komunikasi dan Informatika RI Budi Arie Setiadi dalam amanatnya yang dibacakan oleh Bupati Rohil Afrizal Sintong menyampaikan bahwa dalam peringatan Harkitnas Tahun 2024 yang mengangkat tema " Bangkit untuk Indonesia Emas".

Hadir pada upacara peringatan Harkitnas Tahun 2024 Ketua DPRD Rohil Maston, Plt. Kakan Kemenag, Forkopimda atau yang mewakili, MKA LAM Rohil Datuk Sri Nasrudin Hasan, Kepala OPD, Ormas, Camat, Tokoh pendiri Rohil, pelajar dan lainnya. Komandan upacara dipimpin Lettu Yulisman dari Kodim 0321 Rohil.

Rilis : Irwansyah / Amrial

Edior ; Wiwin Setiawati

Fotograver : Rendi / Hakim

Tags: