Diskominfotiks Rohil -- Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) menggelar upacara peringatan hari Lahirnya Pancasila yang di peringati setiap Tanggal I Juni setiap tahunnya. Upacara memperingati hari lahir Pancasila tahun 2025 ini , Wakil Bupati Rohil Jhony Charles bertindak sebagai inspektur upacara yang di laksanakan, Minggu (1/6/2025) di Lapangan Purna MTQ Batu Enam Bagansiapiapi Rohil Provinsi Riau.
Prosesi pelaksanaan upacara memperingati hari lahir Pancasila di Kabupaten Rokan Hilir berlangsung khidmat dan lancar, di mulai dari penghormatan kepada inspektur upacara oleh Komandan upacara yang di laksanakan oleh Lettu Yulisman dari Kodim 0321. Serta dilanjutkan dengan pengibaran bendera merah putih oleh Paskibraka Rohil serta dilanjutkan dengan pembacaan teks Pancasila oleh inspektur upacara, Jhony Charles serta pembacaan UUD 1945.
Wakil Bupati Rohil Jhony Charles sebagai inspektur upacara dalam pidatonya menyampaikan amanat Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia (RI)
Yudian Wahyudi mengatakan bahwa, memperingati hari lahir Pancasila 1 Juni 2025 ini merupakan momentum yang sangat penting dalam sejarah bangsa Indonesia: Hari Lahir Pancasila. Hari ketika kita tidak hanya mengenang rumusan dasar negara, tetapi juga meneguhkan kembali komitmen kita terhadap nilai-nilai luhur yang menjadi pondasi berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Pancasila bukan sekadar dokumen historis atau teks normatif yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945. Ia adalah jiwa bangsa, pedoman hidup bersama, serta bintang penuntun dalam mewujudkan cita-cita Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur," kata Jhony Charles.
Pancasila, jelasnya adalah rumah besar bagi keberagaman Indonesia. Pancasila mempersatukan lebih dari 270 (dua ratus tujuh puluh) juta jiwa dengan latar belakang suku, agama, ras, budaya dan bahasa yang berbeda. Dalam Pancasila, kita belajar bahwa kebinekaan bukanlah alasan untuk terpecah, melainkan kekuatan untuk bersatu. Dari sila pertama hingga sila kelima, terkandung prinsip-prinsip yang menuntun kita membangun bangsa dengan semangat gotong-royong, keadilan sosial, dan penghormatan terhadap martabat manusia.
"Dalam konteks pembangunan nasional saat ini, pemerintah telah menetapkan Asta Cita sebagai delapan agenda prioritas menuju Indonesia Emas 2045. Salah satu yang paling fundamental dalam Asta Cita tersebut adalah memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi dan hak asasi manusia."
"Kita menyadari bahwa kemajuan tanpa arah ideologis akan mudah goyah. Kemajuan ekonomi tanpa pondasi nilai-nilai Pancasila bisa melahirkan ketimpangan. Kemajuan teknologi tanpa bimbingan moral Pancasila bisa menjerumuskan bangsa pada dehumanisasi. Memperkokoh ideologi Pancasila berarti menegaskan kembali bahwa pembangunan bangsa harus selalu berakar pada nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial," terangnya.
Lebih jauh di jelaskan nya, bahwa dalam era globalisasi dan digitalisasi yang semakin kompleks, tantangan terhadap Pancasila pun semakin nyata. Banyak kita menyaksikan penyebaran paham-paham ekstremisme, radikalisme, intoleransi, hingga disinformasi yang mengancam kohesi sosial. Oleh karena itu, melalui Asta Cita, kita dipanggil untuk melakukan revitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam segala dimensi kehidupan, baik dari pendidikan, birokrasi, ekonomi, hingga ruang-ruang digital.
Wabup Rohil Jhony Charles dalam cuplikan lanjutan pidato dari Kepala BPIP mengajak kita semua untuk menanamkan ideologi Pancasila dari mulai dunia pendidikan bukan sekadar dalam pelajaran formal, tetapi dalam praktik keseharian. Sekolah dan universitas harus menjadi tempat lahirnya generasi yang cerdas secara intelektual, tangguh secara karakter dan kuat dalam integritas moral. Begitu juga di lingkungan pemerintahan dan birokrasi, nilai-nilai Pancasila harus hadir dalam bentuk pelayanan publik yang berkeadilan, transparan dan berpihak pada rakyat.
BPIP sebagai lembaga yang bertugas membina dan memperkuat ideologi Pancasila terus berkomitmen menghadirkan berbagai program strategis, dari pembinaan ideologi di lingkungan pendidikan, pelatihan bagi aparatur sipil negara (ASN) dan aparat negara, penguatan kurikulum Pancasila, hingga kolaborasi lintas sektor untuk mengarusutamakan Pancasila di berbagai lapisan masyarakat.
" Namun, tugas ini tidak bisa dijalankan sendiri. Kita semua, seluruh elemen bangsa dari pusat hingga daerah, dari pejabat hingga masyarakat, dari tokoh agama hingga pemuda, memiliki peran untuk menjadi pelaku utama pembumian Pancasila. Mari kita jadikan Hari Lahir Pancasila ini bukan sekadar seremonial, tetapi momen untuk memperkuat komitmen kita terhadap nilai-nilai luhur bangsa.Jadikan setiap langkah, setiap kebijakan, setiap ucapan dan tindakan kita sebagai cerminan dari semangat Pancasila," pungkasnya mengakhiri.
Upacara dihadiri seluruh perwakilan Forkopimda, PNS, TNI, Polri, Kepala OPD, Siswa/i sekolah SD, SMP, SMA, Paskibra, Kepala Sekolah/Guru dan Ormas (Rls/Iwn)