Status Karhutla Menjadi Tanggap Darurat, Pemkab Rohil Adakan Rapat Terbatas Penanggulangan Karhutla

Diskominfotiks Rohil -- Pemerintah Provinsi Riau telah meningkatkan status siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) menjadi tanggap darurat Karhutla selama 14 hari sejak tanggal 22 Juli 2025 sampai dengan tanggal 4 Agustus tahun 2025. Demikian di sampaikan Bupati Rohil H. Bistamam saat memimpin rapat terbatas penanggulangan bencana Karhutla bersama Sekdakab Rohil Fauzi, Kepala OPD dan Camat, Kamis (23/7/2025) di mess Pemda Jalan Perwira Bagansiapiapi Rohil Provinsi Riau.

 

Pemerintah Provinsi Riau dikatakan H. Bistamam meminta Bupati /Walikota untuk mengambil langkah-langkah penanganan optimal dan segera menetapkan status tanggap darurat bencana kebakaran hutan dan lahan apabila telah terjadi kebakaran hutan dan lahan yang signifikan dan memenuhi kriteria dalam penetapannya dengan mempertimbangkan prakiraan cuaca dari BMKG di wilayah masing-masing.

 

" Kita diminta untuk membentuk dan mengaktifkan satuan tugas penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan serta pos komando atau pos Satgas serta melakukan deteksi dini dan grand checking Hotspot serta melakukan penanganan secara cepat dan tepat di wilayah masing-masing," terang Bupati.

Bupati juga meminta para Camat, lurah kepala desa atau datuk penghulu dan perangkat penghulu agar melakukan patroli rutin serta menghimbau masyarakat sampai ke tingkat dusun RT dan RW untuk tidak melakukan aktivitas pembukaan lahan dengan cara membakar. Apabila ditemukan pelanggaran akan segan melapor kepada penegak hukum.

 

Pada kesempatan tersebut, Sekretaris Daerah Fauzi Efrizal menambahkan bahwa rapat terbatas ini menindak lanjuti instruksi langsung dari Presiden RI melalui menteri sampai ke pemerintah daerah yang terjadi akhir-akhir ini dan telah menjadi perhatian secara nasional terkait masalah bencana kebakaran lahan dan hutan di wilayah Riau.

 

" Konsentrasinya titik api tahun ini ada dua lokasi yang sedikit besar di Riau yaitu Rokan hulu dan Rokan Hilir. Dengan kondisi cuaca yang cukup panas di samping itu juga angin cukup kencang sehingga kondisi lahan gambut yang sedikit saja terbakar ini makin meluas. Untuk itu kita harus saling bersinergi dan berkolaborasi dalam memberikan informasi serta mencarikan solusi dan langkah-langkah apa yang harus kita lakukan untuk penanggulangan Karhutla ini," jelas Sekda.

 Dijelaskan Sekda bahwa berdasarkan hasil rapat bersama Menteri LHK pada tanggal 22 Juni tahun 2025 di balai serindit provinsi Riau disampaikan hal-hal sebagai berikut :

Pemerintah Provinsi Riau Telah meningkatkan status siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan menjadi tanggap darurat selama 14 hari ini.

 

Kemudian menyiapkan anggaran operasional, pencegahan dan penularan, penanggulangan kebakaran hutan dan lahan serta meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan seluruh pemangku kepentingan ataupun stakeholder terkait, baik Forkopimda, TNI, Polri, dunia usaha dan tokoh masyarakat, tokoh agama, akademisi media massa serta masyarakat ataupun relawan untuk melakukan upaya pembahasan lahan gambut terutama di wilayah rawan kebakaran hutan dan lahan dengan menggiatkan kampanye pembukaan lahan tanpa membakar.

Sementara itu Kepala BPBD Rohil Syafnurizal melaporkan kondisi terkini terkait kendala yang ditemukan di lapangan, terutama untuk wilayah Kecamatan Kuba dan Pujud. Sulitnya akses jalan dan minimnya sumber air menyulitkan tim pemadam melakukan pemadaman. Namun untuk kecamatan Kuba dapat bantuan dua alat berat dari Dinas Lingkungan Hidup untuk memutus penyebaran api dengan mencangkul parit pemisah. Sedangkan di Kecamatan Pujud para tim pemadam sudah kewalahan dan minta dilakukan waterbooming .(Rls/Iwn)

Tags: